Bumi Indah Pusat Destinasi Wisatawan

H. Erdi Yasman Siallagan (tengah) saat menunaikan haji tahun 2013
Nagoya, Jodoh, dan Baloi sangat dikenal oleh masyarakat luar Batam dan Kepri. Lokasi ini merupakan pusat bisnis dan perdagangan yang termasyur. Wisatawan menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisatawan yang menyenangkan. Mereka menyebut tempat ini sebagai pecinan.

Seperti halnya di daerah lain, setiap kota atau kabupaten memiliki pecinan yang menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara. Tidak salah jika pengunjung lebih memilih mendatangi pusat perdagangan dan perbelanjaan di Nagoya, Jodoh, dan Baloi. Lokasi ini pun menjadi pusat budaya yang paling populer di Batam.

Sebagai magnet bisnis dan perdagangan, kawasan terpadu ini menjadi denyut nadi Batam yang tiada pernah berhenti sepanjang siang dan malam. Para pedagangnya berasal dari etnis Tionghoa, Melayu, Jawa, dan suku-suku lainnya. Mereka menjajakan makanan atau minuman yang mampu membuat nyaman lidah para wisatawan.

Selain makanan atau minuman, pertokoan di sekitar Nagoya ini merupakan deretan pertokoan yang menjual aksesoris. Misalnya sepatu, tas, ikat pinggang, jam, dan lain-lain dengan kualitas terjangkau dan harga kompetitif. Deretan toko-toko yang menjual produk ini sangat memudahkan wisatawan berpindah dari satu toko ke toko berikutnya.

Misalnya makanan khas yang dijual di tepi jalan Komplek Bumi Indah Nagoya, Batam. Beragam makanan asinan buah tersedia di sini. Ada salak, mangga, kedondong, pala, dan buah enau yang dijual dengan harga berkisar Rp 20 hingga Rp 50 ribu perkilogram. Selain itu, tersedia juga makanan ringan berbahan ubi jalar, talas, singkong, dan kentang yang renyah, gurih, dan lezat.

“Ada enam pedagang makanan khas di sini. Kalau harga tergantung tawar menawar dengan si penjual. Wisatawan mancanegara dari Malaysia, Singapura, Filipina, atau Korea pasti minta diantarkan belanja ke sini,” ujar Erdi Yasman, salah satu pramuwisata biro travel umrah Nettour Batam yang sedang mengantar wisatawan berbelanja, Senin (3/6/2013).

Menurut Erdi, yang sering belanja makanan seperti itu umumnya wisatawan dari luar negeri. Sedangkan wisatawan domestik lebih senang berbelanja tas, pakaian, sepatu, atau keperluan lain di toko-toko yang ada di lokasi. Di lokasi ini, selain pedagang makanan atau minuman, tersedia juga tempat untuk relaksasi atau massage (pijat).

Martono misalnya, wisatawan dari Surabaya Jawa Timur ini menuturkan jika sedang berlibur di Batam paling suka jalan-jalan di kawasan Komplek Bumi Indah Nagoya. Ia mengajak anak dan istrinya menyusuri setiap toko-toko yang ada di lokasi. Dari pengalaman wisata di Batam, lokasi di Nagoya sangat unik dan representatif.

“Alhamdulillah setahun bisa dua kali ke Batam, kalau di Batam saya paling senang jalan-jalan di Komplek Bumi Indah. Saya lihat tas, baju, sepatu, kalau cocok saya beli. Semuanya tersedia lengkap di sini. Arus lalu lintasnya tidak semrawut,” ujar Martono. (Sumber: Tribun Batam/tia)

Related

Batam 2958103925984981392

Posting Komentar

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

item